Penyetelan Sistem Pengapian

Penyetelan Sistem Pengapian - Yang dimaksud dengan Penyetelan Sistem Pengapian ialah mengatur peletikan bunga api listrik dari busi tepat dimana piston hampir mencapai TMA akhir compresi. Saat pengapian pada setiap jenis motor berbeda-beda/tidak sama. Tetapi dapat digunakan pedoman, bahwa semua motor saat pengapiannya jatuh berkisar antara 5° samapai dengan 20°, sebelum piston mencapai TMA akhir compresi.

Pada setiap motor tanda saat pengapian tepat hampir semua sama. Yaitu tepat dimana busi melaui meletik, garis /F pada rotor tepat tanda TP-nya. Di bengkel-bengkel untuk mendapatkan saat penyetelan yang tepat sering digunakan alat bantu penyetelan antara lain :

• Timing light
• Multi tester
• Lampu tester
• Radio tester

Apabila saudara akan melakukan penyetelan dengan menggunakan alat bantu tersebut, sebelumnya penguasaan pnyetelan tersebut harus dikuasai betul-betul. Untuk lebih jelasnya ikuti contoh berikut :

MEMERIKSA SAAT PENGAPIAN DENGAN TIMING LIGHT:

1. Buka tutup rotor magnet.
2. Pasangkan kabel Timing Light ke kabel tegangan busi.
3. Hidupkan motor sekitar 800 rpm.
4. Arahkan Timing Light ke rotornya.
5. Arti hasil pemeriksaan :
• Garis /F tapat pada tanda TP-nya, berarti penyetelan tepat.
• Tanda TP tepat pada garis //, sewaktu putaran motor dinaikkan, berari penyetelan tepat.
• Tanda TP daiantara F dan //, berarti penyalaan Voor.
• Tanda TP diantara T dan F, berarti penyalaan lambat.

MEMERIKSA SAAT PENGAPIAN DENGAN LAMPU TESTER
:

1. Motor dalam keadan mati.
2. Posisi kunci kontak ON.
3. Hubungkan kabel positif lampu dengan platina positif.
4. Hubungkan negative lampu dengan mesin.
5. Putar Rotor searah putaran mesin, pada posisi Top Compresi.
6. Tepat pada posisi Top, geakan Rotor kekiri dan kekanan sehingga lampu hidup terus mati, bila tanda TP tepat garis /F berarti penyalaan tepat.

GAMBAR ROTOR MAGNET :

Penyetelan Sistem  Pengapian

MEMERIKSA PENGAPIAN DENGAN VOLT METER

1. Hubungkan kabel-kabel tester dengan platina + dan –
2. Lakukan prosedur seperti menggunakan lampu.
3. Tanda pembacaan hasil pengelesan sama dengan keterangan diatas.

FUNGSI PENYETELAN PLATINA

Hampir sebagian besar gangguan yang ada pada sebuah sepeda motor diakibatkan oleh kondisi platina ataupun setelan platina yang kurang tepat. Gangguan-gangguan yang terjadi pada platina ataupun setelan platina akan berpengaruh pada :

• Besar kecilnya listrik tegangan pada tinggi coll.
• Kunt atau lemahnya tenaga hasil pembakaran.
• Cepat atau lambatnya saat penyalaan.
• Boros dan tidaknya penggunaan bahan bakar.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan betapa pentingnya kondisi sebuah platina, ataupun betapa pentingnya ketelitian sewaktu mengadakan penyetelan platina.


PROSEDUR PENYETELAN PLATINA :

Yang dimaksud dengan menyetel platina, adalah mengatur jarak lamanya kontak pemutus saling berhubungan, atau mengatur gap anatara platina duduk dan platina pemukul. Dengan sendiriny akan mempengaruhi pula, proses cepat atau lembatnya pembangkitan magnet dalam coll. Disamping itu sewaktu kita menyetel platina, kita juga harus menghitung sudut bubungnya. Karena besarnya sudut bubung sangat berpengarh terhadap output coil

Untuk menyetel platina ikuti prosedur dibawah ini :
1. Tempatkan platina pada dudukannya.
2. Pasang baut platina, sementara jangan dikeraskan dulu.
3. Putarlah Rotor searah putaran mesin, sehingga luas platina pada posisi puncak cam tertinggi.
4. Geser platina untuk mendapatkan celah sesuai dengan specifikasinya.
5. Specifikasi celah penyetelan dengan Voeler 0.3. s/d 0.40
6. Keraskan baut pengunci apabila betul-betul sudah tepat.
7. Pengukuran alat akan mendapatkan stepat-tepatnya apabila menggunkan alat bantu point cheker atau Dwell Anggie.
GANGGUAN YANG SERING TERJADI PADA ALAT-ALAT SISTEM PENGAPIAN
• Busi kotor, atau kurang kereggangannya, celahnya.
• Specifikasi kereggangan busi antara 0.60 s/d 0.70 mm.
• Platina terbakar akibat condenser rusak.
• Kumparan coll terbakar.
• Posisi platina hammer dan platina duduk tidak tepat.
• Kumparan Spull terbakar.
CONTOH GAMBAR PLATINA

Penyetelan Sistem  Pengapian


Pedoman saat penyetelan pengapian untuk berbagai konstruksi sepeda motor dapat dibedakan menjadi 3 cara :
1. Merubah posisi firing order plat dudukan platina. Contoh : beberapa jenis sepeda motor HONDA.
2. Merubah jarak renggang/ sudut bbung platina.
3. Mengeser posisi Stator, pada beberapa jenis kendaraan yang menggunakan system pengapian elektronik.

GANGGUAN-GANGGUAN PADA MOTOR SISTEM C.D.I

A. Tidak Ada Percikan Bunga Api Pada Electroda Busi

1. Lupa memeutar kunci kontak pada posisi ON
2. Mungkin beberapa kabel longgar/ kendor, konsleting atau putus pada :
• Antara Altenator dan CDI Unit.
• Antara CDI Unit dan kunci kontak.
• Anatra CDI Unit dan Coll pengapian.
• Antara Coll Pengapian dan busi
• Antara pembangkit pulsa dan CDI Unit.
• Coll pengapian rusak.
• CDI Unit rusak.
• Kunci kontak rusak.
• Kumparan pada alternator rusak
B. Mesin Hidup Hanya Sementara Tapi Mati Lagi

• Busi lemah atau mati.
• Waktu pengapian tidak tepat.
C. Mesin Tidak Bisa Hidup Dengan Stationer

1. Periksa rangkaian primer pengapian.

a. Coll pengapian rusak
b. CDI rusak
c. Pembangkit pulsa rusak
d. Komponen rangkaian kendor atau kurang kontak.

2. Periksa rangkaian sekunder pengapian.

a. Busi kotor.

3. Waktu pengapian tidak tepat.

a. Pembangkit pulsa rusak
b. CDI rusak
c. Kumparan pembangkit alternator rusak.


Bermasalah Dengan Cinta?,Temukan Rahasianya Disini
Disclaimer: Konten yang kami muat sepenuhnya di ambil dari internet, Kami tidak memegang hak cipta dari kontent yang kami muat, Apabila anda merasa keberatan dan dirugikan dengan kontent yang kami muat, Maka segera hubungi Kami dan akan kami tindak lanjuti secepatnya.

0 komentar:

 
 
Copyright © 2012 Exitren - All Rights Reserved - Powered By Blogger - Support By Google